Festival Film Solo menggelar acara bertajuk 'Tamasya Layar Tancap'. Acara yang digelar dalam rangka bulan layar tancap itu untuk memperkenalkan film pendek kepada masyarakat.
Tercatat ada 19 titik di tiga kota yang berpartisipasi dalam acara tersebut, yakni Solo, Klaten dan Karanganyar. Programer Festival Film Solo, Bayu Bergas mengatakan Tamasya Layar Tancap dihelat dari sebuah keprihatinan yang terjadi di masyarakat atas maraknya tayangan sinetron di televisi.
"Jadi Tamasya Layar Tancap adalah wujud kemenangan masyarakat kampung dari tayangan yang tidak mendidik," ujarnya dalam rilis yang dikirmkan kepada detikhot, Minggu (7/5/2011).
Hal senada juga disampaikan Dermawan Bakri koordinator Tamasya Layar Tancap. Menurutnya acara ini adalah wujud kepedulian Festival Film Solo untuk memperkenalkan film-film berkualitas yang layak untuk ditonton oleh masyarakat.
“Tentu saja acara ini juga sekaligus ajang masyarakat kampung untuk berpesta dengan menyaksikkan film-film berkualitas,” katanya.
Terkait dengan menyusutnya titik layar tancap yang harusnya berjumlah 26, Dermawan mengatakan hal itu dikarenakan faktor cuaca yang cukup ekstrem. Meski demikian warga kampung yang terlibat tetap memiliki komitmen yang kuat.
"Walaupun hujan namun antusiasme masyarakat cukup besar. Ke depan kami sangat berharap agar tayangan ini membuka cakrawala masyarakat untuk kemudian turut serta melirik film-film pendek yang berkualitas," terangnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment