Perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan bisa memprediksi risiko untuk terkena kanker. Menurut sebuah penelitian, jika selisih ukurannya makin besar maka harus sering diperiksa karena risiko terkena kanker cenderung makin besar.
Hampir semua perempuan memiliki payudara dengan ukuran yang sedikit berbeda antara sisi kiri dan kanan. Perbedaan ini disebut breast asymmetry dan umumnya tidak menyebabkan gangguan serius, bahkan jarang dilaporkan sampai menggangu penampilan.
Namun menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Breast Cancer Research tahun 2006, perbedaan tersebut bisa juga dipakai untuk memprediksi kemungkinan seseorang terkena kanker payudara. Makin besar perbedaan ukurannya, makin besar risiko terkena kanker.
Perbedaan yang dilihat bukan besar-kecilnya ukuran bra yang digunakan, melainkan kepadatan yang ditunjukkan dengan berat masing-masing payudara. Dalam penelitian tersebut, kepadatan massa pada jaringan payudara diukur dengan alat khusus yang disebut mammograph.
Setiap selisih 98,82 gram pada kedua sisi payudara, peningkatan risikonya mencapai 50 persen. Namun dalam penelitian tersebut tidak ditemukan selisih ukuran sebanyak itu, rata-rata ukuran kedua payudara hanya berselisih 48,19 gram hingga 57,6 gram.
Penelitian tersebut melibatkan 504 perempuan dewasa dengan ukuran payudara rata-rata 479,1 gram. Dari sekian banyak relawan yang dilibatkan, hanya 1 orang yang ukuran payudaranya benar-benar simetris atau sama besar antara sisi kiri dengan kanan.
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa breast asymmetry berhubungan dengan esterogen. Hormon tersebut juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risiko kanker payudara," ungkap salah seorang peneliti, Diane Scutt, PhD seperti dikutip dari WebMD, Minggu (8/5/2011).
Meski hasil penelitian ini menunjukkan hubungan erat antara breast asymmetry dengan risiko kanker, Scutt mengatakan masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Karena itu ia mengatakan, yang terpenting adalah pemeriksaan rutin agar risiko sekecil apapun bisa dideteksi sedini mungkin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment