Sunday 8 May 2011

PM Thailand Nilai Kamboja Tidak Konsisten Soal Konflik Perbatasan

Penyelesaian konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja hingga kini belum ada kesepakatan yang jelas. Kedua negara justru saling melemparkan tudingan.

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menilai Pemerintah Kamboja tidak konsisten dalam upaya mencari solusi atas konflik perbatasan yang terjadi di kedua negara. Tidak konsistensinya Kamboja, menurut Abhisit, membuat penyelesaian kasus ini menjadi berlarut-larut.

"Ada inkonsistensi dari pihak Kamboja. Di satu pihak mereka ingin melibatkan pihak ketiga dalam penyelesaian ini, sementara di pihak lain mereka ingin menyelesaikannya secara bilateral,” ujar Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva di JCC, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (8/5/2011).

Menurut Abhisit, Kamboja bersedia untuk melibatkan Indonesia untuk mengirimkan Tim Pemantau ke perbatasan yang menjadi konflik. Namun Kamboja hanya menginginkan Tim Pemantau berada di sekitar wilayah Candi Preah Vihear, tidak di sekitar wilayah perbatasan yang berada dekat dengan Candi Tamon.

"PM Hun Sen mengatakan perlu dua pendekatan berbeda dalam mengatasi perbatasan di dua wilayah yang disengketakan, (wilayah Candi Preah Vihear dan Candi Tamon), ini tidak konsisten," terangnya.

Sebelumnya Pemerintah Kamboja menilai Thailand tidak bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan konflik perbatasan kedua negara anggota ASEAN ini. Thailand hingga kini belum menyetujui pengiriman Tim Pemantau yang diinisiasi pemerintah Indonesia.

No comments:

Post a Comment