Demam bola juga melanda korban lumpur Lapindo. Warga korban lumpur berusaha menjebol gawang Lapindo yang dijaga ketat pria bertopeng 'SBY' dan 'Aburizal Bakrie' sebagai pemain belakangnya.
Aksi teatrikal itu digelar oleh puluhan orang dari Koalisi Gerakan Menuntut Keadilan Korban Lapindo di pintu barat Monas, Jakarta, Rabu (29/12/2010).
Teatrikal yang mengusung tema "Menjebol Gawang Lapindo" menggambarkan
pertandingan bola yang digelar di lapangan berukuran 10x10 meter. Bagian pinggir lapangan dibatasi spanduk bertuliskan antara lain "Sungai Porong tercemar dan dangkal", "1.700 Buruh menganggur", "33 Sekolah terendam lumpur."
11 Orang tampak mengenakan seragam kaos dan celana sepakbola warna kuning tanpa nomor punggung. Di bagian dada diberi tulisan besar "Pelindung Lapindo."
Para pemain mengenakan topeng seperti, topeng bergambar SBY yang posisinya sebagai kiper. Topeng Aburizal Bakrie sebagai pemain belakang. Topeng Soekarwo sebagai gelandang dan topeng Purnomo Yusgiantoro sebagai penyerang.
Sedangkan wasitnya mengenakan topeng bergambar Hendarman Supandji. Wasit mengenakan kaos warna hitam dan celana pendek kuning.
11 Pemain pelindung Lapindo berkumpul di depan gawang membentuk barisan dan menghalang-halangi pemain lawan yang diperankan warga Lapindo yang mengenakan pakaian bebas.
Warga dihalang-halangi agar tidak bisa mencetak gol dengan bola yang bertuliskan 'Keadilan' warna kuning.
Saat warga ingin menendang bola, Wasit Hendarman langsung membunyikan pluit dan mengeluarkan kartu merah dan kuning kepada setiap warga yang ingin menjebol gawang.
"Ayo maju, ayo maju," teriak suporter warga korban lumpur Lapindo sambil menyanyikan lagu Garuda di Dadaku
15 Polisi siaga menjaga aksi ini. Beberapa polisi tampak tertawa melihat aksi teatrikal ini. Arus lalu lintas tetap lancar karena aksi tidak memakan badan jalan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment